Minggu, 28 Februari 2010

Wied Harry Apriadji :: Rasa Syukur Terhadap Makanan Sangat Penting Bagi Tubuh

Wied Harry Apriadji :: Rasa Syukur Terhadap Makanan Sangat Penting Bagi Tubuh

Awalnya, laki-laki kelahiran 1960 alumnus Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga IPB Bogor dan mengenyam pendidikan manajemen pemasaran pada Program Magister Manajemen Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta ini kurang menaruh minat terhadap Food Combining. Namun, setelah mendalami sistem biokimiawi dan proses metabolisme tubuh, pakar gizi dan ahli masak sehat alami ini akhirnya berkesimpulan Food Combining rasional dan ilmiah.

Berkat ketekunannya menerapkan pola makan Food Combining, kadar trigliserida darahnya yang sangat tinggi (440 mg/dl) berangsur-angsur turun menjadi 160 mg/dl, dan tidak pernah lagi melonjak. Selain itu, keluhan sering pusing sebelah yang sangat kronis hingga membuatnya kerapkali membolos kerja, serta kecenderungannya mudah flu, gampang masuk angin, dan kebiasaan bersin-bersin setiap kali bangun pagi atau bila kedinginan, kini menghilang. Bahkan, sejak menjalankan pola makan Food Combining ia tidak pernah menderita flu.

Selama 20 tahun ia berkarier pada beberapa perusahaan pers terkemuka Ibukota. Di antaranya Majalah Trubus, Majalah Intisari (Kelompok Kompas-Gramedia), Seri Masak Primarasa (Femina Group), dan Majalah Nirmala; masing-masing selama 4-6 tahun. Kini ia sepenuhnya bekerja sebagai penulis bidang nutrisi dan makanan sehat alami, serta menjadi food stylistprofesional. Di antara kesibukannya, ia rutin melakukan yoga dan meditasi.

Kesadaran lingkungan dan tingkat pendidikan/ekonomi masyarakat?

Kesadaran lingkungan dan tingkat pendidikan/ekonomi masyarakat?

January 6, 2009

Dulu seringkali saya bertanya pada diri sendiri apakah tingkat pendidikan atau ekonomi seseorang berhubungan dengan kesadaran lingkungan yang mereka punyai? Karena saya seringkali melihat dimedia yang mengangkat kawasan-kawasan kumuh yang mempunyai kondisi lingkungan yang kotor atau tidak higienis.

Tetapi ternyata setelah beberapa lama naik kendaraan sendiri (baca si bebek) di Semarang, saya melihat bahwa tidak adanya kesadaran lingkungan tidak berhubungan dengan (paling tidak) tingkatan ekonomi yang mereka sandang. Seringkali saya melihat orang-orang yang berkendaraan sendiri membuang sampah di jalan raya bahkan saya pernah misuh-misuh ketika 1 pack steorofom bekas bungkus makanan menghantam motor saya yang dibuang dari sebuah mobil yang cukup mewah.
Kita memang belum mempunyai pendidikan lingkungan secara menyeluruh di setiap level pendidikan formal kita. Saya pikir untuk pendidikan lingkungan masih mengandalkan pendidikan di keluarga. Saya tidak tahu apakah ini betul. Memang ada beberapa kegiatan yang melatih kepekaan siswa terhadap kebersihan seperti piket tiap hari atau seminggu sekali ada kegiatan bersih bersih, tetapi masih tidak cukup karena pemahaman terhadap kebersihan lingkungan tidak diberikan.

Warung nasi kucing merupakan contoh kasus yang agak unik menurut saya karena yang menyantap nasi kucing bisa dari tukang becak sampai orang-orang yang baru selesai berdugem ria. Dan biasanya di setiap warung nasi kucing mereka sudah menyediakan tempat sampah untung setiap bungkus nasi kucing yang terbuang. Tetapi apa mau dikata kalau sebagian besar pembeli masih suka membuang sampahnya sembarangan karena beranggapan akan ada yang membersihkan.

Jadi ternyata tingkat ekonomi/pendidikan seseorang tidak berpengaruh terhadap kesadaran lingkungan mereka. Bagaimana pendapatmu?

KIAT MENGGAPAI SUKSES

KIAT MENGGAPAI SUKSES

MENEMUKAN BAKAT
Ada beberapa cara untuk menggali dan menemukan bakat kita

1. memperhatikan jejak bakat untuk dapat melihat bakatnya yang dominan baik dalam bidang dan ataupun peran

A. apa reaksi spontan anda


- kalau anda menghadiri undangan pesta pernikahan salah satu rekan, apa reaksi anda waktu datang disana, apakah anda sibuk mencari rekan yang sudah dikenal atau anda tidak perduli walaupun tak dikenalpun semuanya diajak ngobrol

- kalau anda sebagai atasan mendapat laporan bahwa salah satu anak buah anda tidak masuk kantor karena anaknya sakit, apa reaksi anda yang pertama,apakah menanyakan anak yang mana yang sakit, sakit apa dan berapa seriusnya atau anda sibuk memikirkan siapa yang bisa menggantikan pekerjaan anak buah anda tersebut


B. hasrat dimasa kecil


- ketika teman teman lainnya berlarian main petak umpet, anda sendiri sibuk digarasi ngutak ngutik mobil mobilan karena ada yang harus diperbaiki

- ketika rencana makan makan di Mc.Donald yang direncanakan jauh hari sebelumnya tiba tiba diubah oleh ayah, adik anda menangis tersedu sedu dan sulit sekali untuk diredakan,

C. cepat menguasai sesuatu


- waktu masih kecil tidak kelihatan jejak bakat seperti diatas, tetapi setelah besar ternyata anda mampu belajar komputer jauh lebih cepat dibanding rekan rekan lainnya padahal anda tidak pernah kursus komputer

D. timbulnya rasa puas apabila mengerjakan sesuatu


- setelah melihat orang yang anda bantu berhasil, timbul rasa puas dalam diri anda

- mengalami tugas yang berubah ubah dan mendadak anda merasa senang dan tertantang bahkan seringkali mengharapkan kejadian kejadian dadakan


2. memperhatikan masukan dari orang sekitar kita untuk mendapatkan masukkan tentang bakat kita baik bidang dan ataupun peran

3. mendalami arti ke 34 tema bakat dan mencari 10 tema yang paling cocok bagi peran kita


a. menilai diri kita sendiri

b. meminta penilaian dari rekan kita yang mengerti arti dari ke 34 tema bakat diatas dan tahu banyak tentang diri kita

c. mengikuti test Strength Finder;